Trotoar - Kota
Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi sedang giat-giatnya melakukan
pembenahan dari semua sektor. Bahkan Bappeda Provinsi Jambi berani
menargetkan sebuah terobosan besar pada tahun 2030. Terobosan tersebut
berupa Transformasi Ekonomi, yaitu Jambi mampu melakukan perubahan mata
pencaharian yang lebih menguntungkan, baik secara individual maupun
secara kelompok.
Menurut Dedy Anthony, SP, M.Si selaku tim peneliti dari Bappeda Provinsi Jambi mengatakan, Jambi wilayah barat sudah mulai melakukan transformasi tersebut, khususnya wilayah Tebo, Bungo dan sekitarnya.
"Bungo dan Tebo sudah mulai bergerak melakukan pengalihan mata pencaharian. Mata pencaharian sebelumnya dari hasil Karet, sekarang sudah bertransformasi ke sawit, mudah-mudahan terobosan ini hendaknya tercapai " jelasnya.
Ia menambahkan, berhasilnya wilayah Jambi barat melakukan perubahan mata pencaharian atau transformasi dikarenakan mereka mampu berfikir praktis tentang perubahan yang terjadi apabila mereka beralih dari perkebunan karet menjadi perkebunan sawit.
"Kebun karet yang masih setinggi lutut mereka tebas kemudian mereka beralih menanam sawit. Tujuannya tidak lain karena masyarakat lebih cepat mendapat pengahasilan, sedangkan karet perlu menunggu beberapa tahun, itupun harga karet tidak stabil," terangnya dalam sebuah acara Diklat Kukerta di Universitas Jambi, rabu 2/10. (rfl)
Menurut Dedy Anthony, SP, M.Si selaku tim peneliti dari Bappeda Provinsi Jambi mengatakan, Jambi wilayah barat sudah mulai melakukan transformasi tersebut, khususnya wilayah Tebo, Bungo dan sekitarnya.
"Bungo dan Tebo sudah mulai bergerak melakukan pengalihan mata pencaharian. Mata pencaharian sebelumnya dari hasil Karet, sekarang sudah bertransformasi ke sawit, mudah-mudahan terobosan ini hendaknya tercapai " jelasnya.
Ia menambahkan, berhasilnya wilayah Jambi barat melakukan perubahan mata pencaharian atau transformasi dikarenakan mereka mampu berfikir praktis tentang perubahan yang terjadi apabila mereka beralih dari perkebunan karet menjadi perkebunan sawit.
"Kebun karet yang masih setinggi lutut mereka tebas kemudian mereka beralih menanam sawit. Tujuannya tidak lain karena masyarakat lebih cepat mendapat pengahasilan, sedangkan karet perlu menunggu beberapa tahun, itupun harga karet tidak stabil," terangnya dalam sebuah acara Diklat Kukerta di Universitas Jambi, rabu 2/10. (rfl)
1 komentar:
Dengan terobosan baru yang diambil oleh BAPPEDA Jambi semoga bisa membuat perekonomian di Jambi bisa lebih baik lagi.
Posting Komentar