Senin, 09 September 2013

Jambimaica Family, Ketika Ska dan Reggae Bersatu dalam Balutan Bendera Jamaica


Trotoar – Kota Jambi, Dua genre musik asli Jamaica, yakni ska dan reggae mengalami perkembangan cukup pesat di Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya band papan atas yang berani mengusung ragam musik tersebut, lengkap dengan fans yang menyebar di seluruh pelosok sekalipun. Band tanah air yang mengusung aliran Ska antara lain Tipe‑X, Souljah dan Shaggydog. Sedangkan musisi atau band tanah air yang mengusung genre reggae antara lain Steven and Coconut Trees dan mendiang Mbah Surip.
Pertama kali 'datang' ke Indonesia kisaran tahun 1980an, saat ini ska dan reggae memiliki penikmat hampir di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk di Jambi. Dikenal dengan genre musik yang super santai, super cuek namun mampu menjadikan musik jenis ini digandrungi banyak kawula muda. Beragam komunitas yang muncul pun beragam antar keduanya. Namun bagaimana ketika kedua komunitas dari kedua genre itu berkumpul?
Jambimaica Family menjadi tonggak awal berdirinya sebuah pecinta kedua genre music tersebut. Lebih tepatnya penyuka musik asal Jamaica, tak terkecuali rocksteady yang merupakan turunan dari ska dan reggae. Namun karena komunitas rocksteady belum bergema di Jambi, Jambimaica Family nyaris semuanya dipenuhi penggemar ska dan reggae. Jambimaica sendiri diharapkan mampu mengakrabkan dan menjadi wadah aspirasi pecinta music asal Jamaika ini.
"Harapannya yaa ska dan reggae dapat diterima, merubah pandangan negatif seseorang terhadap pelaku atau penikmat musik ska dan reggae karena memang kita disini membawa misi cinta damai," papar Fathur, perwakilan komunitas Ska Teritori Jambi.
Nah, untuk merayakan momen tersebut, Jambimaica Family menggelar acara syukuran dengan tema Jamaican Street Sound. Acara yang bertajuk Music is Solution In the Life  ini dimeriahkan sedikitnya 11 band yang berasal dari Jambi dan luar Jambi. Kesebelas band yang meramaikan acara perdana Jambimaica Family antara lain Wonka Rasta, Air Rakska, Zamakita, Reggae on Spot, Doggy Style, Charakter, Kepiting Rasta, Ska Man Stick, Jambu Bol, Kapege dan Brother Rasta.
Acara ini sendiri berlangsung dari pukul 19.00 wib sampai dengan pukul 00.00 Wib. Lagu Pantai milik Steven And Coconut Trez menjadi pembuka dan langsung menghentak seisi kafe.
Acing selaku anggota panitia penyelenggara megatakan bahwa, antusiasme anak-anak muda di Kota Jambi sangat luar biasa, terlebih lagi lagi acara ini juga terselenggara berkat kerjasama yang apik dengan Jarwos Cafe.
"Diluar dugaan, acara Reggae ini mampu menyedot anak muda pecinta reggae dan SKA," tutur Acing.
Selain dihadiri oleh musisi dari provinsi tetangga, acara ini juga dihadiri oleh pecinta ska dan reggae dari luar pulau yakni Kalimantan, dan Pasuruan, Jawa Timur. Mereka datang dari tempat asal mereka menggunakan vespa ceper yang menjadi ciri khas komunitas ini. Karena jarak tempuh yang lumayan jauh, mereka rela datang sejak awal tahun lalu, dan akhirnya sampai ke Jambi awal bulan ini.
"Ini menjadi wujud nyata bahwa solidaritas kami cukup tinggi, dan semoga kita lebih bisa saling support satu sama lainnya kedepannya," imbuh Satrio, perwakilan Generasi Reggae Jambi.
Kehadiran ska dan reggae di dunia permusikan dunia menurut mereka merupakan suatu hal yang patut diapresiasi. Karena selain musiknya enak didengarkan, dan memiliki pesan moral yang tinggi disetiap liriknya.
"Ska maupun reggae itu sama‑sama unik dan enerjik, musiknya nyambung aja di otak. Lebih dari itu sebenernya kalau dicermati lagi liriknya mengandung pesan moral yang cukup tinggi," papar Satrio.  (rfl)

0 komentar: