Trotoar – Kota Jambi,
Dua genre musik asli Jamaica, yakni ska dan reggae mengalami perkembangan cukup
pesat di Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya band papan atas yang
berani mengusung ragam musik tersebut, lengkap dengan fans yang menyebar di
seluruh pelosok sekalipun. Band tanah air yang mengusung aliran Ska antara lain
Tipe‑X, Souljah dan Shaggydog. Sedangkan musisi atau band tanah air yang
mengusung genre reggae antara lain Steven and Coconut Trees dan mendiang Mbah
Surip.
Pertama
kali 'datang' ke Indonesia kisaran tahun 1980an, saat ini ska dan reggae
memiliki penikmat hampir di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk di Jambi.
Dikenal dengan genre musik yang super santai, super cuek namun mampu menjadikan
musik jenis ini digandrungi banyak kawula muda. Beragam komunitas yang muncul
pun beragam antar keduanya. Namun bagaimana ketika kedua komunitas dari kedua
genre itu berkumpul?
Jambimaica
Family menjadi tonggak awal berdirinya sebuah pecinta kedua genre music
tersebut. Lebih tepatnya penyuka musik asal Jamaica, tak terkecuali rocksteady
yang merupakan turunan dari ska dan reggae. Namun karena komunitas rocksteady
belum bergema di Jambi, Jambimaica Family nyaris semuanya dipenuhi penggemar
ska dan reggae. Jambimaica sendiri diharapkan mampu mengakrabkan dan menjadi
wadah aspirasi pecinta music asal Jamaika ini.
"Harapannya
yaa ska dan reggae dapat diterima, merubah pandangan negatif seseorang terhadap
pelaku atau penikmat musik ska dan reggae karena memang kita disini membawa
misi cinta damai," papar Fathur, perwakilan komunitas Ska Teritori Jambi.
Nah,
untuk merayakan momen tersebut, Jambimaica Family menggelar acara syukuran
dengan tema Jamaican Street Sound. Acara yang bertajuk Music is Solution In the
Life ini dimeriahkan sedikitnya 11 band yang berasal dari Jambi dan luar
Jambi. Kesebelas band yang meramaikan acara perdana Jambimaica Family antara
lain Wonka Rasta, Air Rakska, Zamakita, Reggae on Spot, Doggy Style, Charakter,
Kepiting Rasta, Ska Man Stick, Jambu Bol, Kapege dan Brother Rasta.
Acara
ini sendiri berlangsung dari pukul 19.00 wib sampai dengan pukul 00.00 Wib.
Lagu Pantai milik Steven And Coconut Trez menjadi pembuka dan langsung
menghentak seisi kafe.
Acing
selaku anggota panitia penyelenggara megatakan bahwa, antusiasme anak-anak muda
di Kota Jambi sangat luar biasa, terlebih lagi lagi acara ini juga
terselenggara berkat kerjasama yang apik dengan Jarwos Cafe.
"Diluar
dugaan, acara Reggae ini mampu menyedot anak muda pecinta reggae dan SKA,"
tutur Acing.
Selain
dihadiri oleh musisi dari provinsi tetangga, acara ini juga dihadiri oleh
pecinta ska dan reggae dari luar pulau yakni Kalimantan, dan Pasuruan, Jawa
Timur. Mereka datang dari tempat asal mereka menggunakan vespa ceper yang
menjadi ciri khas komunitas ini. Karena jarak tempuh yang lumayan jauh, mereka
rela datang sejak awal tahun lalu, dan akhirnya sampai ke Jambi awal bulan ini.
"Ini
menjadi wujud nyata bahwa solidaritas kami cukup tinggi, dan semoga kita lebih
bisa saling support satu sama lainnya kedepannya," imbuh Satrio,
perwakilan Generasi Reggae Jambi.
Kehadiran
ska dan reggae di dunia permusikan dunia menurut mereka merupakan suatu hal
yang patut diapresiasi. Karena selain musiknya enak didengarkan, dan memiliki
pesan moral yang tinggi disetiap liriknya.
"Ska
maupun reggae itu sama‑sama unik dan enerjik, musiknya nyambung aja di otak.
Lebih dari itu sebenernya kalau dicermati lagi liriknya mengandung pesan moral
yang cukup tinggi," papar Satrio. (rfl)
0 komentar:
Posting Komentar