Jumat, 29 April 2011

Menanti Asrama Unja



Koordinator Liputan : Irna Christina
Reporter : Alvin, Khairul Anwar, Jelita Sartika Lestari Tambunan, Irna Christina.
Sekitar 50 meter kebelakang gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ada dua gedung kembar empat lantai. Tepat didepannya berdiri sebuah masjid yang bernama Jamii Assalam, hadiah dari Raja Arab Saudi yang diresmikan pembangunannya oleh Ketua MPR saat itu, Hidayat Nurwahid. Suasana disekitarnya lengang, rumput ilalang setinggi orang dewasa dan hanya komunitas monyet hutan Unja yang sering bermain disana, praktis meyebabkan sedikit sekali mahasiswa yang berani berkunjung kesana.
Gedung kembar empat lantai tersebut adalah asrama yang disediakan untuk mahasiswa Universitas Jambi yang sedang menempuh pendidikannya.
Proyek asrama ini merupakan tawaran bersaing atau hibah dari Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia kepada rektor-rektor universitas dengan mengajukan proposal.
Isi proposal mencakup latar belakang kebutuhan asrama. Proses seleksi proposal-proposal yang masuk tersebut memakan waktu satu tahun. Atas dasar untuk memberi fasilitas tempat tinggal dengan harga terjangkau pada mahasiswa dengan ekonomi menengah kebawah, Universitas Jambi mendapatkan hibah tersebut. Faktor pendukung lainnya adalah adanya Program Profesi Guru yang akan diadakan oleh Unja ( direncanakan tahun 2013), sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan, mahasiswa program profesi guru wajib diasramakan.
Dra. Zurweni Msi, yang ditunjuk sebagai pengelola asrama menambahkan “Kedepannya mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi juga wajib masuk asrama” .

Fasilitas Asrama
Asrama yang memiliki 96 kamar dengan masing-masing 24 kamar tiap lantai ini dirancang untuk menampung 4 mahasiswa perkamar. Kamar mandi tersedia diluar kamar. Ada 4 kamar mandi yang didalamnya masing-masing tersedia 6 shower. Dengan ukuran kamar 5x4 meter, kemungkinan besar kamar akan dilengkapi AC.
“Gak akan sanggup mbak kalo nggak pakek AC. Panas” kata Abdullah, salah seorang pekerja bangunan.
Asrama ini mulai dibangun pada bulan Juni 2007 dan ditargetkan selesai pada bulan maret 2011. Fasilitas outdoor yang tersedia antara lain lapangan voli, lapangan futsal, tenis meja, kantin mahasiswa dan mini market.
Nantinya, asrama juga kan dilengkapi dengan security 24 jam dan dirancang sebuah pertemuan periodik antara penghuni asrama dan pengelola. Namun Zurweni belum bisa memastikan seperti apa prosedur penyewaan ini.
“Saya baru ditunjuk sebagai pengelola, akhir Januari ini saya akan mempresentasikan program untuk asrama dihadapan petinggi-petinggi universitas dan para dekan masing-masing fakultas”jelasnya.
Diharapkan program tersebut mampu menampung aspirasi dan adil untuk semua mahasiswa tiap fakultas.
Saat ini pembagunan asrama hampir selesai. Hanya menunggu sumur bor sebagai sumber air di asrama. Setelah pengadaan air selesai, asrama siap digunakan untuk tahun ajaran 2011-2012.
Sebagai salah satu fasilitas kampus, Zurweni mengatakan biaya sewa tidak akan semahal sewa di tempat lain.
“Dana yang dipungut nantinya untuk mengganti biaya keamanan, kebersihan dan listrik.”tambahnya.
Tanggapan Mahasiswa.
Tim kami menanyai 13 orang mahasiswa di berbagai fakultas yang berada di Unja Mendalo tentang penyediaan asrama.
Sekitar 69,2 persen mahasiswa mengetahui tentang proyek asrama dan sisanya tidak mengetahui hal tersebut.
Sayang, sebagian mahasiswa agak pesimis dengan pengadaan asrama. Rasa pesimis tersebut muncul lantaran ketidaktahuan mahasiswa darimana asal dana pembangunan. Mereka mengganggap pembangunan tersebut salah satu pemborosan jika tidak segera dimanfaatkan.
Sembilan dari 13 mahasiswa menyatakan tidak bersedia untuk menepati asrama karena faktor lokasi asrama yang terlalu jauh dibelakang.
Mahasiswa yang menyatakan keinginannya untuk tinggal di asrama berharap asrama difasilitasi dengan sarana kesehatan, listrik dan air yang memadai dan jaminan keamanan.
Perbandingan Putra dan Putri
Sesuai pernyataan pengelola, Dra Zurweni Msi., karena program yang dirancang untuk asrama ini belum dipresentasikan dengan arti belum mendapat legalitas sehingga belum bisa diumumkan bagaimana prosedur dan aturan penyewaan asrama.
Pertanyaan muncul bagaimana dengan pembagian putra dan putri di asrama?.
Abdullah, salah satu pekerja di asrama menyatakan “Saya dengar akan dibangun asrama satu lagi, karena tidak mungkin, asrama (yang telah selesai dibangun) ini untuk putra dan putri sekaligus.”
Kita sebagai mahasiswa menyambut pembangunan ini dengan senang hati jika memang untuk kemajuan kampus pinang masak. Ketepatan pengolahan dana dan program yang dirancang akan berdampak besar bagi kehidupan kampus. Semoga saja program dan prosedur tinggal di asrama mampu menampung aspirasi dan adil bagi semua lapisan masyarakat kampus.
“Ini tugas berat.” tutup Zurweni tentang penunjukkannya sebagai pengelola sekaligus kepala asrama ketika kami wawancarai di ruang kerjanya. (Irna Christina)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Biaya asramanya berapa?

Unknown mengatakan...

Biaya asramanya berapa?