Jumat, 29 April 2011

Optimisme dan Modal Nekat

Reporter : Irna Christina, Juli Maria, Romiah
Sabtu, 09 April lalu. Trotoar berkunjung ke secretariat Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa (UKM PSM) Pinang Masak Universitas Jambi yang terletak di Gedung Kopma, Kampus Mendalo. Dari luar, kami mendengar tuts-tuts keyboard yang dimainkan dengan apik oleh Frandy Septior Nababan, yang saat ini menjabat sebagai Ketua UKM PSM.
Frandy menghentikan permainan keyboardnya dan menyapa kami. Sekretariat UKM PSM tidak terlalu besar. Sekitar 3x4 meter, satu unit keyboard terletak disudut ruangan. Lantainya berlapis karpet. Pencahayaan ruangan cukup terang karena sinar matahari masuk melalu jendela yang menghadap kearah timur.
Wawancara kami mulai dengan cerita ketika UKM PSM berhasil menjadi juara pertama dalam Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) 2010 dan mewakili Provinsi Jambi dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) di Makassar. UKM PSM menang pada dua cabang lomba, yaitu vocal group dan seriosa. Menurut Frandy, keberhasilan PSM Pinang Masak benar-benar luar biasa mengingat persiapan mereka yang sangat minim.
“Gitar dan gendang saja kami pinjam dari Mapala Siginjai” katanya.
Dengan fasilitas seadanya serta modal nekat, mereka berusaha untuk tampil maksimal dalam Peksimida.
“Persiapan kami serba mendadak. Kami latihan seminggu sebelum acara lomba. Dalam seminggu itu ada lima kali latihan dari jam 3 sore samapi jam 5 lalu disambung lagi dari habis Magrib sampai jam 11 malam.”
Frandy juga membuat partitur sendiri untuk dua lagu yang mereka tampilkan. Pilihlah Aku dan Suara Kuberharap.
Pada Peksimida 2010, saingan PSM Pinang Masak tidak sedikit. Ada sekitar 10 sampai 11 tim yang ikut bertanding dalam cabang vocal group. Tim-tim lawan mereka sangat penuh persiapan. Mereka punya alat music sendiri, pelatih bahkan kostum khusus.
Tidak ada usaha yang sia-sia. Kerja keras PSM Pinang Masak terbayar dengan terpilihnya mereka sebagai wakil Provinsi Jambi untuk dua cabang lomba yaitu vocal group dan seriosa.
“Seriosa dimenangkan oleh Ririn. Dia hanya latihan satu hari.” Kata Frandy.
Tim vocal group PSM terdiri dari 10 orang yaitu Frandy, Juli, Edward, Muel, Gerry, Roy, Tyas, Putra, Lusinda dan Veronika.
Ada cerita unik dalam perjalanan mereka ke Makassar. Ketika menunggu waktu keberangkatan, kami nyayi sambil latihan di bandara, PD aja, banyak orang yang heran liatin kami.” Kenang Frandy.
Sampai di Makassar, PSM Pinang Masak berusaha maksimal dengan memberikan peforma terbaik mereka.
“Ibu Dewi sampai nangis”
Gemuruh tepuk tangan penonton di aula adalah tanda mereka sukses menghibur penonton. Namun saying, tidak ada dokumentasi berupa video dari penampilan mereka.
“Panitia melarang semua bentuk pendokumentasian kecuali dari panitia sendiri.” Jelas Frandy.
Dalam Peksiminas, PSM Pinang Masak belum beruntung menjadi juara.
“Walaupun tidak menang tapi kami bangga sudah menunjukkan usaha terbaik kami.” Kata Frandy optimis.
Melihat kebelakang, terbesit sedikit kekecewaan dari PSM Pinang Masak pada pihak universitas. Pihak universitas kurang memaksimalkan persiapan untuk menghadapi event skala nasional. Untuk persiapan Peksiminas 2010 lalu, hanya ada satu pelatih untuk semua cabang lomba. Parahnya lagi, Sang Pelatih tidak ikut berangkat ke Makassar. Padahal untuk event seperti ini, pelatih sangat dibutuhkan untuk mengkoordinir tim ketika di panggung dan juga memberi semangat karena pelatihlah yang tahu dimana tempat kita (posisi yang tepat dalam tim).
Untuk kedepannya, Frandy berharap pihak universitas lebih memperhatikan hal ini dan bisa mengefesienkan pengelolaan dana. Sehingga dana yang tersedia benar-benar digunakan untuk kepentingan persiapan tim yang akan berangkat mewakili Unja.
Dukungan pada PSM Pinang Masak saat di Makassar datang dari Fatria Dewi, Pembantu Rektor 3 dan Pembantu Dekan 3 beberapa fakultas.
“Terima kasih khusus untuk ibu Fatria Dewi yang telah membimbing kami seperti orangtua kami sendiri.” Ujar Frandy.
Sekilas Tentang PSM Pinang Masak
UKM PSM Pinang Masak sudah berdiri sejak tahun 1996 namun sempat mengalami masa vakum dan aktif lagi di tahun 2010 dengan beberapa perubahan.
“Dari aturan samapai ke baju, kami buat baru” kata Frandy.
Mengenai pengalaman mengisi acara, jangan ditanya. PSM Pinang Masak sudah sering tampil di acara-acara resmi Unja maupun kampus lain di Provinsi Jambi. Salah satunya di STITEKNAS. PSM Pinang Masak juga sering mengisi acara parpol dan acara-acara penyambutan beberapa pejabat Negara yang berkunjung ke Jambi, antara lain saat Menteri BUMN dan Menteri Perumahan Rakyat datang.
“Pernah dalam seminggu kami ketemu terus dengan Pak HBA saat kami mengisi acara.”
Yang menarik adalah saat Konsulat Negara India dan Inggris berkunjung ke Jambi, UKM PSM Pinang Masak menyanyikan lagu Tanjung Bajuri. Konsulat Inggris itu sampai bertanya lagu apa yang tengah mereka nyanyikan.
Di PSM Pinang Masak, anggota tidak hanya belajar bernyanyi tapi juga mengerti nada. Pada satu semester, anggota baru diajarkan tentang notasi dasar dan diharapkan nanti mampu mentranskripkan nada dalam bentuk not balok.
“Ini adalah salah satu upaya regenerasi.” kata Frandy
Tertarik untuk bergabung?
UKM PSM Pinang Masak menerima anggota baru setahun sekali. Penerimaan ini melalui proses seleksi yang meliputi pemahaman Anda terhadap nada dan mental.
Bagi teman-teman yang ingin merefresh pikiran dari rutinitas kuliah, menonton latihan PSM Pinang Masak bisa dijadikan hiburan. Jadwal latihan mereka adalah pada hari Jum’at pukul 2 siang di depan Gedung Kopma.

0 komentar: